Selasa, 28 Februari 2012

Peringkat Webometrics Amikom

28 Februari 2012

STMIK AMIKOM Yogyakarta mempertahankan posisinya sebagai Sekolah Tinggi Terbaik se-Asia tenggara versi Webometrics. Pada Webometrics edisi januari 2012, STMIK AMIKOM Yogyakarta menempati peringkat 1774 Dunia, Peringkat 66 Asia Tenggara, dan Peringkat 24 Indonesia. Peringkat webometrics amikom ini mengalami peningkatan yang sangat pesat dibandingkan dengan peringkat Webometric amikom pada tahun 2011, yang menempati peringkat 3762 Dunia (Pada Edisi Januari 2011) dan Peringkat 2162 Dunia (Pada Edisi Juli 2011)

Webometrics sendiri mendata 20.372 Perguruan Tinggi dari seluruh Dunia, 352 Perguruan Tinggi diantaranya berasal dari Indonesia. lembaga research ternama yang berdomisili di Madrid, Spanyol tersebut menggunakan 4 indikator penilaian, yaitu sebagai berikut:
  1. Size (S) merupakan jumlah halaman elektronik dalam suatu website universitas yang terindeks oleh 4 (empat) mesin pencari yaitu : Yahoo, Google, Live Search dan Exalead. Komponen ini mempunyai bobot 20%
  2. Visibility (V) merupakan jumlah total tautan situs eksternal yang secara unik mencantumkan alamat website universitas dan terdeteksi Yahoo Search. Bobot untuk Visibility adalah terbesar dari semua kategori yaitu 50%.
  3. Rich Files (R) merupakan jumlah muatan file dalam suatu website universitas dan terindeks oleh Google. Ada 4 (empat) macam file yang masuk dalam kategori ini, pertama adalah Adobe Acrobat (*.pdf), PostScript (*.ps), Microsoft Word (*.doc) dan Microsoft Power Point (*.ppt). Kategori ini mempunyai bobot penilaian sebesar 15%.
  4. Scholar (Sc) merupakan jumlah publikasi elektronik baik berupa jurnal, academic report dan academic item lainnya dari suatu website universitas dan terindeks oleh scholar.google.com. Kategori ini mempunyai bobot 15%.

Naiknya Peringkat Webometrics amikom ini merupakan hasil dari kerja keras segenap civitas STMIK AMIKOM Yogyakarta. Diharapkan Prestasi ini dakan membuat STMIK AMIKOM Yogyakarta semakin dikenal di dunia internasional dan berperan lebih aktif dalam penyebaran akademik dengan  peningkatan yang cukup besar dari volume dan kualitas publikasi karya ilmiah./NVdya

Peringkat Webometrics untuk wilayah Asia Tenggara Edisi Januari 2012



http://www.amikom.ac.id/index.php/main/berita/peringkat-webometrics-amikom-naik-dengan-pesat

Senin, 27 Februari 2012

senggigi and malimbu beach photo

28 Februari 2012

indahnya pulau ku,, lautan tenang nan damai.













central lombok

28 Februari 2012

Central Lombok district
Motto: Tatas Tuhu Trasna

Central Lombok NTB locationLocation map of Central Lombok regencyCoordinates: 82'7-8'30 116'10-116'30 LS and BTWest Nusa Tenggara ProvinceCapital: PrayaGovernment
 
- Regent H. M. Suhaili FT, SH
 
- DAU Rp. 589 768 958 000, - (2011) [1]Area of ​​1208.39 km2Population:
 
- Total 844 105 people (2008) [2]
 
- Density 698.54 jiwa/km2Demographics:
 
- Telephone area codes 0370Subdivisions
 
- District 12
 
- Village 107 Village
 
- Website http://www.lomboktengahkab.go.id/
Central Lombok is one of the Level II Regional in West Nusa Tenggara Province. The capital of this region is the Praya. This district has an area of ​​1208.39 km ² with a population of 745 433 inhabitants. [3]

 
Geographical
Central Lombok is located at position 82 ° 7 '- 8 ° 30' south latitude and 116 ° 10 '- 116 ° 30' East, stretching from the foothills of Mount Rinjani in the north down to the coast of Kuta in the south with some of the islands little that is around.

 
Boundary and area
The total area of ​​Central Lombok district is 1208.39 km ² with the boundaries as follows:North of Mount Rinjani (Lombok regency of West and East Lombok)Ocean south of IndonesiaWestern District of West LombokEastern District of East Lombok
Topography
Central Lombok region stretching from north to south it has the location and height varies from zero (0) to 2000 meters above sea level. Broadly speaking, the topography is similar to other districts in the island of Lombok.
Soil types that exist in this area include:

    
Alluvial: 2764 Ha
    
Regusol Gray: 20 387 ha
    
Complex Gromusol Old Gray: 3947 Ha
    
Gromusol Gray: 34 306 ha
    
Regusol Brown: 8225 Ha
    
Brown Forest Soil: 9575 Ha
    
Complex Mediterranean Chocolate: 41 635 ha
Climate
Based on the classification of Schmid and Ferguson, Central Lombok regency has a climate and climate D E, the rain tropical dry season, ie from November to May, while rainfall ranges from 1,000 to 2,500 mm per year.
Rainfall can be detailed as follows:

    
1000-1750 mm, usually occurs in the District Janapria, Praya Praya and District Central
    
1000-2000 mm, usually occurs in the District Janapria
    
1500-2500, typically occurs in the District of North Batukliang, Jonggat, Kopang, and Southwest Praya District Pringgarata

 
Population
According to data from the 2000 census, the population of Central Lombok as much as 745 433 people (male and female soul 394 699 350 734 inhabitants) by Sex Ratio 89. The growth rate of 0.97%. The growth rate is the progress of the previous, ie 211% per year (the period from 1970 to 1980) [citation needed] and 1.64% per year (the period from 1980 to 1990). The density reaches 617 people / km ².
Livelihood
Considering most of Central Lombok district is agricultural land, the majority of the population lived as peasants. Overall, the percentage distribution of population in Central Lombok District in terms of livelihood are: agriculture 72%, industry 7%, services 7%, commerce 7%, transport 3%, construction 2% and others 2%. 

terjemahan :


Kabupaten Lombok Tengah

Motto: Tatas Tuhu Trasna


Lokasi NTB Kabupaten Lombok Tengah
Peta lokasi Kabupaten Lombok Tengah
Koordinat: 82'7-8'30 LS dan 116'10-116'30 BT
Provinsi     Nusa Tenggara Barat
Ibu kota :    Praya
Pemerintahan
 - Bupati     H. M. Suhaili FT, SH
 - DAU     Rp. 589.768.958.000,-(2011)[1]
Luas     1.208,39 km2
Populasi :
 - Total     844.105 jiwa (2008)[2]
 - Kepadatan     698,54 jiwa/km2
Demografi :
 - Kode area telepon     0370
Pembagian administratif
 - Kecamatan     12
 - Kelurahan     107 desa
 - Situs web     http://www.lomboktengahkab.go.id/

Kabupaten Lombok Tengah adalah salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Ibu kota daerah ini ialah Praya. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.208,39 km² dengan populasi sebanyak 745.433 jiwa.[3]

 Geografis

Kabupaten Lombok Tengah terletak pada posisi 82° 7' - 8° 30' Lintang Selatan dan 116° 10' - 116° 30' Bujur Timur, membujur mulai dari kaki Gunung Rinjani di sebelah Utara hingga ke pesisir pantai Kuta di sebelah Selatan dengan beberapa pulau kecil yang ada disekitarnya.

 Batas dan luas wilayah

Luas wilayah Kabupaten Lombok Tengah adalah 1.208,39 km² dengan batas-batas sebagai berikut:
Utara     Gunung Rinjani (Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Timur)
Selatan     Samudera Indonesia
Barat     Kabupaten Lombok Barat
Timur     Kabupaten Lombok Timur

Topografi

Wilayah Lombok Tengah yang membujur dari utara ke selatan tersebut mempunyai letak dan ketinggian yang bervariasi mulai dari nol (0) hingga 2000 meter dari permukaan laut. Secara garis besar topografi masih mirip dengan kabupaten lain di pulau Lombok.

Jenis-jenis tanah yang ada di kawasan ini antara lain:

    Aluvial: 2.764 Ha
    Regusol Kelabu: 20.387 Ha
    Kompleks Gromusol Kelabu Tua: 3.947 Ha
    Gromusol Kelabu: 34.306 Ha
    Regusol Coklat: 8.225 Ha
    Brown Forest Soil: 9.575 Ha
    Kompleks Mediteran Coklat: 41.635 Ha

Iklim

Berdasarkan klasifikasi Schmid dan Ferguson, Kabupaten Lombok Tengah memiliki iklim D dan iklim E, yaitu hujan tropis dengan musim kemarau kering, yaitu mulai bulan November sampai dengan Mei, sementara curah hujan berkisar antara 1.000 hingga 2.500 mm per tahun.

Curah hujan tersebut dapat dirincikan sebagai berikut:

    1000-1750 mm, biasanya terjadi di Kecamatan Janapria, Praya dan Kecamatan Praya Tengah
    1000-2000 mm, biasanya terjadi di Kecamatan Janapria
    1500-2500, biasanya terjadi di Kecamatan Batukliang Utara, Jonggat, Kopang, Praya Barat Daya dan Kecamatan Pringgarata

 Penduduk

Menurut data hasil sensus penduduk tahun 2000, jumlah penduduk Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 745.433 jiwa (laki-laki 350.734 jiwa dan perempuan 394.699 jiwa) dengan Sex Ratio 89. Laju pertumbuhan sebesar 0.97%. Tingkat pertumbuhan merupakan kemajuan dari sebelumnya, yaitu 211% per tahun (periode 1970 - 1980)[rujukan?] dan 1,64% per tahun (periode 1980 - 1990). Tingkat kepadatan mencapai 617 jiwa/km².

Mata Pencaharian

Mengingat sebagian wilayah Kabupaten Lombok Tengah merupakan areal pertanian, maka sebagian besar penduduknya hidup sebagai petani. Secara keseluruhan, persentase pembagian penduduk di Kabupaten Lombok Tengah dari segi mata pencaharian adalah: pertanian 72%, industri 7%, jasa 7%, perdagangan 7%, angkutan 3%, konstruksi 2% dan lainnya 2%.



http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Lombok_Tengah

VILLAGE Sade ( Desa Sade)

28 Februari 2012

village became one of the villages on the island of Lombok is still preserving its culture, both in terms of people's houses, to their everyday behavior is still thick with the customs of their ancestors.
Sade village located right on the edge of the highway Praya - Kuta with the outside of the village there is a large sign that read WELCOME TO THE VILLAGE SASAK SADA. This village is a tribal society Lombok, life is still very traditional with buildings made of wood, bamboo booths on the walls and palm thatched roof. Oiya floor houses are made ​​of a mixture of clay and buffalo dung tablets

  Sade village, each village there is a celebration such as weddings, childbirth, quarterly, etc., of houses that have more disposable hajatannya always smeared with buffalo dung as well. It aims to clean the floor again before the presence of other guests. Great mix of buffalo dung is not causing the smell at all.

they believe, what is there in nature are all beneficial to their lives, here's a glimpse of the village of Sade.


terjemahan :

desa yang menjadi salah satu desa yang ada di pulau Lombok yang masih menjaga kelestarian budayanya, baik itu dari segi rumah penduduk, hingga prilaku mereka sehari-hari yang masih kental dengan adat nenek moyang mereka.
Desa Sade terletak tepat di tepi jalan raya Praya – Kuta dengan bagian luar desa terdapat papan besar bertuliskan SELAMAT DATANG DI DESA SASAK SADA. Desa ini adalah suku asli masyarakat Lombok, kehidupannya masih sangat tradisional dengan bangunan yang terbuat dari kayu, bilik bambu pada dindingnya dan beratapkan ijuk jerami. Oiya lantai rumah penduduk ini terbuat dari campuran tanah liat dan kotoran kerbau loh

 di Desa Sade ini, setiap terdapat hajatan desa seperti upacara pernikahan, melahirkan, tiga bulanan, dll, rumah penduduk yang punya hajatannya selalu dioles lagi pakai kotoran kerbau juga. Hal ini bertujuan untuk membersihkan kembali lantai rumah sebelum dihadiri oleh tamu-tamu lainnya. Hebatnya campuran kotoran kerbau ini tidak menyebabkan bau sama sekali.

mereka percaya , apa yang ada di alam ini semuanya bermanfaat untuk kehidupan mereka,inilah sekilas tentang Desa SADE.


http://indone5ia.wordpress.com/2012/01/10/segala-hal-tentang-wisata-di-pulau-lombok/ 

Perang Topat Ceremony

28 Februari 2012


LOMBOK WEST, suaramerdeka.com - Ritual culture "Topat War" or use a diamond throwing 1,000 people conducted between Muslims and Hindus on the island of Lombok, West Nusa Tenggara. This is an annual ritual of Sasak culture of Muslims and Hindus.

This event is centered at Temple Lingsar, Village Lingsar, Lingsar district, West Lombok regency, Saturday (10/12). Throwing walked orderly and lasted about 15 minutes.

"Topat War" begins with a toss of the Regent diamond prime West Lombok, HM Zaini Arony accompanied by Vice Regent of West Lombok H Then Mahrip and several members of the Regional Leadership Forum West Lombok regency.

Lingsar temple which is about nine kilometers from the city of Mataram, the capital of province of West Nusa Tenggara (NTB), built in 1759 by King Anak Agung Ngurah of the Kingdom of Karang Asem, Bali, which at that time ruled the western part of the island of Lombok.

Thousands marched to the first diamond "kemalik" or sacred shrine for Muslims and Hindus in Lombok island, especially in Lingsar district, West Lombok.

After that, the citizens, especially the peasants who managed to obtain a diamond that is still intact to bring home to stocked up on rice, because it is believed to give fertility to the cultivated land, so that the harvest is abundant.

"Topat War" held every year on the full moon according to the Balinese calendar Sasih sixth and kepitu '(seven) according to the Sasak calendar.

West Lombok Regent Zaini H Arony before the start of the "War Topat, say, cultural rituals" Topat War "is the philosophy of Sasak Muslims and Hindus in Lombok island, especially in West Lombok regency.

"This ritual as a form of homage to the Muslims in Lombok Island of saints. So also with Hindus on the island of Lombok to make this ritual as an homage to the Creator of nature," he said.


terjemahan :

LOMBOK BARAT, suaramerdeka.com - Ritual budaya "Perang Topat" atau saling lempar menggunakan ketupat digelar antara 1.000 orang umat Islam dan Hindu di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ritual ini merupakan budaya tahunan suku Sasak yang beragama Islam dan umat Hindu.

Acara ini ini dipusatkan di Pura Lingsar, Desa Lingsar, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (10/12). Saling lempar berjalan tertib dan berlangsung sekitar 15 menit.

"Perang Topat" tersebut diawali dengan pelemparan ketupat perdana oleh Bupati Lombok Barat, H M Zaini Arony didampingi Wakil Bupati Lombok Barat H Lalu Mahrip dan sejumlah anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Lombok Barat.

Pura lingsar yang berjarak sekitar sembilan kilometer dari Kota Mataram, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dibangun pada 1759 oleh Raja Anak Agung Ngurah dari Kerajaan Karang Asem, Bali, yang pada waktu itu memerintah bagian barat Pulau Lombok.

Ribuan ketupat terlebih dahulu diarak ke "kemalik" atau tempat suci yang dikeramatkan oleh umat Islam dan Hindu yang ada di Pulau Lombok, khususnya di Kecamatan Lingsar, Lombok Barat.

Setelah itu, warga terutama kaum tani yang berhasil memperoleh ketupat yang masih utuh membawa pulang untuk ditebar di sawah, karena dipercaya bisa memberikan kesuburan pada tanah garapan, sehingga hasil panen melimpah.

"Perang Topat" digelar setiap tahun pada bulan purnama Sasih keenam menurut kalender Bali dan kepitu’ (tujuh) menurut kalender Sasak.

Bupati Lombok Barat H Zaini Arony sebelum memulai "Perang Topat, mengatakan, ritual budaya "Perang Topat" merupakan filosofi suku Sasak yang beragama Islam dan Hindu di Pulau Lombok, khususnya di Kabupaten Lombok Barat.

"Ritual ini sebagai sebuah bentuk penghormatan umat Islam di Pulau Lombok terhadap para wali. Begitu juga dengan umat Hindu di Pulau Lombok menjadikan ritual ini sebagai sebuah penghormatan bagi Sang Pencipta alam," ujarnya


http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/12/10/103938/Ritual-Perang-Topat-di-Lombok-Digelar 

history of the STMIK AMIKOM Yogyakarta

27 Februari 2012

ESTABLISHMENT HISTORY College of Information Management and Computer AMIKOM Yogyakarta
School of Information Management and Computer AMIKOM Yogyakarta (hereinafter referred to STMIK AMIKOM YOGYAKARTA) is one of the private university located in Lahore District DIY Province under the auspices of the Foundation AMIKOM Yogyakarta.
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA is a college results development of the Academy of Information Management and Computer "AMIKOM YOGYAKARTA". AMIKOM Yogyakarta as a higher education institution established under the decision of the Minister of Education and Culture of Republic of Indonesia. 084/D/O/1994 on the Granting of Status Registered to Programs / Study Program for the Study Program AMIKOM D-III in Yogyakarta in Yogyakarta and under the auspices of the Foundation "AMIKOM YOGYAKARTA".
Yogyakarta has AMIKOM Studies Program Information Management and Information Technology. These courses each managed by a Head of Department and Secretary of the Department are supported by The Lecturers, and Administrative Staff.
Overall academic institution was headed by a Director assisted by several Assistant Director, Academic Executive, Executive Administratatif Elements, Technical Execution Unit, Elements of Research and Development and several other supporting elements.
In 2002, D-3 program has been in the Information Management Accreditation by the National Accreditation Board of Higher Education with SK BAN PT Number: 010/BAN-PT/Ak-I/Dpl-III/VIII/2002 and gain accreditation A.
Along with advances in Information and Communication Technology (ICT) as well as to meet the needs of experts who understand and are skilled in these fields, then AMIKOM add the S-1, and transformed into STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA.
Based on the Decree of the Minister of National Education Republic of Indonesia dated 24 April 2002, No.. 75/D/O/2002 about Operation Permit Granting Programs Study and Establishment of the College of Informatics and Computer Management (STMIK) AMIKOM Yogyakarta in Yogyakarta (Changes in the shape of AMIKOM) organized by the Foundation AMIKOM Yogyakarta in Yogyakarta.
Under the decree, STMIK AMIKOM YOGYAKARTA given permission to conduct the study program:

    
Information Engineering for the Bachelor level (S1)
    
Information system for the level of Bachelor (S1)
    
Information Management for Diploma level - III (D-3)
    
Information Technology Diploma Program for the level-III (D-3)
Implementation Program for Information Systems Bachelor level (S1) is specifically supported by the Ministry of Education, the Director General of Higher Education letter No. 2704/D/T/2004 about Operation Permit Extension Studies Program at STMIK AMIKOM YOGYAKARTA.
Agency Law: Foundation AMIKOM YogyakartaFounded: October 11, 1994Articles of: 17 April 2008Address: Ring Road North Road Condong Chess-Depok SlemanPhone: 0274 - 884201-204Fax: 0274-884208Website: http://www.amikom.ac.idEmail: amikom@amikom.ac.id

Board:Chairman: DRS. Kalis Purwanto, M.M.Secretary: SIWININGTYAS AGUSTINTreasurer: DRS. AUDITH M.TURMUDHI, M.M.Rector / Head / Director: PROF. Dr. MOHAMMAD SUYANTO, MM.Helper / Deputy I: IR. Muhammad's RUM ANDRI K RASYID, M.Kom.Helper / Vice II: Rahma Widyawati, SE., M.M.Helper / Vice III: DRS. P IDRIS MUHAMMAD, M.M.



http://www.amikom.ac.id/index.php/profile/history 

sejarah pulau lombok

27 Februari 2012


Sejarah
http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Bentuk lumbung padi khas pulau lombok
Menurut isi Babad Lombok, kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini bernama Kerajaan Laeq (dalam bahasa sasak laeq berarti waktu lampau), namun sumber lain yakni Babad Suwung, menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan Suwung kemudian surut dan digantikan oleh Kerajaan Lombok. Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 berdiri Kerajaan Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang berasal dari Bali pada masa itu. Beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di pulau Lombok antara lain Pejanggik, Langko, Bayan, Sokong Samarkaton dan Selaparang.
Kerajaan Selaparang sendiri muncul pada dua periode yakni pada abad ke-13 dan abad ke-16. Kerajaan Selaparang pertama adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan ekspedisi Kerajaan Majapahit pada tahun 1357. Kerajaan Selaparang kedua adalah kerajaan Islam dan kekuasaannya berakhir pada tahun 1744 setelah ditaklukkan oleh gabungan pasukan Kerajaan Karangasem dari Bali dan Arya Banjar Getas yang merupakan keluarga kerajaan yang berkhianat terhadap Selaparang karena permasalahan dengan raja Selaparang. [2]. Pendudukan Bali ini memunculkan pengaruh kultur Bali yang kuat di sisi barat Lombok, seperti pada tarian serta peninggalan bangunan (misalnya Istana Cakranegara di Ampenan). Baru pada tahun 1894 Lombok terbebas dari pengaruh Karangasem akibat campur tangan Batavia (Hindia Belanda) yang masuk karena pemberontakan orang Sasak mengundang mereka datang. Namun demikian, Lombok kemudian berada di bawah kekuasaan Hindia Belanda secara langsung.
Masuknya Jepang (1942) membuat otomatis Lombok berada di bawah kendali pemerintah pendudukan Jepang wilayah timur. Seusai Perang Dunia II Lombok sempat berada di bawah Negara Indonesia Timur, sebelum kemudian pada tahun 1950 bergabung dengan Republik Indonesia.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | WordPress Themes Review